Selasa, 13 Oktober 2015

Tablet


                                                            Sediaan Tablet
  

      Tablet adalah sedian farmasi yang padat, berbentuk bundar dan pipih atau cembung rangkap. Pembuatan tablet ini selain diperlukan bahan obat juga diperlukan zat tambahan, yaitu :

- Zat pengisi untuk memperbesar volume tablet.           
Misalnya : saccharum Lactis, Amylum Manihot, Calcii Phoshas, Calcii Carbonas dan zat 

lain yang cocok.

- Zat pengikat ; dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak, dapat merekat.
Biasanya digunakan mucilage Gummi Arabici 10-20 % (panas), Solution Methylcelloeum 5 %

- Zat penghancur, dimaksudkan agar tablet dapat hancur dalam perut.
Biasanya digunakan : Amylum Manihot kering, Gelatinum, Agar- agar, Natrium Alginat

- Zat pelicin, Dimaksudkan agar tablet tidak lekat pada cetakan. Biasanya digunakan Talcum 5 %, Magnesii Streras, Acidum Strearicum
 
                                                          

                                                                                                        Jenis –jenis tablet : 

a) Tablet Biasa
         Yaitu tablet yang dicetak, tidak disalut diabsorpsi disaluran cerna dan pelepasan obatnya cepat untuk     segera memberikan efek terapi. Contoh : tablet paracetamol.

b) Tablet Kompresi
      Adalah tablet yang dibuat dengan sekali tekanan menjadi berbagai bentuk tablet dan ukuran, biasanya kedalam bahan obatnya diberi tambahan sejumlah bahan pembantu. Contohnya : Bodrexin.

c) Tablet Kompresi Ganda
      Adalah tablet kompresi berlapis, dalam pembuatannya memerlukan lebih dari satu 
kali tekanan. Contohnya : Decolgen .

d) Tablet Trikurat
       Tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris dan biasanya mengandung sejumlah kecil obat keras . Sudah jarang ditemukan.

e) Tablet Hipodermik
       Tablet yang dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral. Contoh: Atropin Sulfat

f) Tablet Sublingual
      Dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakkan tablet di bawah lidah.
Contoh: Tablet Isosorbit dinitrat, Nitroglicerin.

g) Tablet Bukal
       Tablet yang digunakan dengan meletakkan di antara pipi dan gusi. Contoh : Progesteron

h) Tablet Efervescen
       Yaitu tablet berbuih dilakukan dengan cara kompresi granulasi yang mengandung garam-garam effer adalah bahan bahan lain yang mampu melepaskan gas ketika bercampur dengan air. Harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab. Pada etiket tertulis “tidak untuk langsung ditelan”. Contohnya: CDR.

i) Tablet Diwarnai Coklat
      Tablet ini menggunakan coklat untuk menyalut dan mewarnai tablet, misalnya dengan menggunakan oksida besi yang dipakai sebagai warna tiruan coklat.

j) Tablet Kunyah
      Tablet yamg cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak di rongga mulut, mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit, atau tidak enak. biasa digunakan untuk tablet anak atau pada beberapa multivitamin 
. Contohnya: Fitkom, Antasida

k) Tablet Salut Gula
       Ini merupakan tablet tablet kempa yang terdiri dari penyalut gula. Tujuan penyalutan ini adalah untuk melindungi obat dari udara dan kelembapan serta member rasa atau untuk menghindarkan gangguan dalam pemakaiannya akibat rasa atau bau bahan obat. Contohnya : Pahezon, Arcalion .

l) Tablet Salut Selaput
      Tablet ini disalut dengan selaput yang tipis yang akan larut atau hancur di daerah lambung usus. Contohnya : Fitogen.

m) Tablet Hisap
        Digunakan untuk pengobatan local disekitar mulut. Contohnya : Ester C, Biovision Kids

n) Tablet Salut Enteric
        Tablet yang disalut dengan lapisan yang tidak atau hancur dilambung tapi di usus. contoh : Voltaren 50 mg, Enzymfort


                                                       Kelebihan dan Kekurangan Tablet

          Kelebihan :

• Lebih mudah disimpan
• Bentuk obatnya lebih praktis
• Konsentrasi yang bervariasi.
• Dapat dibuat tablet kunyah dengan bahan mentol dan gliserin yang dapat larut dan rasa yang enak, dimana dapat diminum, atau memisah dimulut.

    Kekurangan :

• Warnanya cenderung memberikan bahaya.
• Orang yang sukar menelan atau meminum obat.
• Keinginan konsumen beda dengan yang kita buat/produk.
• Beberapa obat tidak dapat dikepek menjadi padat dan kompak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar